Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kompetensi pedagogik guru PAI dalam menerapkan penilaian autentik di SDN Kecamatan Belitang Madang Raya. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan fenomenologi, peneliti ini mendeskripsikan suatu fenomena atau suatu keadaan sebenarnya yang dialami oleh subyek penelitian. Subyek penelitian ini adalah Guru PAI. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan observasi, wawancara, dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kompetensi guru PAI dalam menerapkan penilaian autentik mencakup perencanaan, penerapan, dan hasil belajar peserta didik. Dari hasil perencanaannya sudah cukup baik karena sudah melakukan standar perencanaan penilaian. Pelaksanaan ketiga aspek penilaian autentik di Kecamatan Belitang Madang Raya lebih sering menggunakan penilaian pada aspek kognitif saja, sedangkan aspek afektif dan psikomotorik jarang digunakan. Hasil belajar peserta didik cukup baik karena rata-rata di atas KKM.
jurnal kompetensi pedagogik guru pdf download
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh pendidikan yang setiap tahunnya berubah dan berkembang seiring dengan perkembangan zaman menuntut semua pihak terutama guru untuk meningkatkan kompetensinya. Karena guru merupakan komponen utama dalam sistem pendidikan Guru dalam proses belajar mengajar memiliki peranan yang sangat penting sebagai upaya untuk mencerdaskan kehidupan masyarakat dan bangsa.oleh karena itu guru harus memiliki kompetensi dalam mengajar yang merupakan kecakapan atau keterampilan dalam mengelola kegiatan pembelajaran. Dengan demikian tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan tentang kompetensi pedagogik guru dalam pembelajaran pendidikan agama Islam, kesulitan guru dalam pembelajaran dan solusi guru untuk mengatasi kesulitan dalam pembelajaran pendidikan agama Islam kelas VII di SMP Negeri 3 Kuripan. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif, yang mana data diperoleh melalui metode wawancara, observasi, dan dokumentasi. Adapun metode analisis data bersifat induktif yaitu mereduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Berdasarkan hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa: 1) Kompetensi pedagogik guru dalam pembelajaran pendidikan agama Islam sudah cukup baik yang meliputi: a) Kemampuan memahami peserta didik. b) Kemampuan merancang pembelajaran. c) Kemampuan melaksanakan pembelajaran yang mendidik dan dialogis. d) Kemampuan melakukan evaluasi. e) Kemampuan mengembangkan peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimiliki. 2) Kesulitan dalam pembelajaran yang meliputi: a) Kemampuan daya serap peserta didik yang berbeda-beda. b) Kurangnya minat belajar siswa. c) Kurangnya perhatian orang tua terhadap belajar anak. d) Kurangnya fasilitas yang tersedia di sekolah. 3) Solusi untuk mengatasi kesulitan dalam pembelajaran yaitu: a) Memberikan pendekatan khusus dan remedial bagi siswa yang lamban menerima materi dan memberikan materi lanjutan bagi siswa yang cepat paham. b) Memberikan motivasi atau dorongan. c) Bekerja sama dengan orang tua wali. d) Memanfaatkan media yang ada.
Artikel ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana kondisi kemampuan kompetensi pedagik guru dalam mendesain pembelajaran di SD Negeri 23 Tolitoli. Penelitian ini menggunakan deskriftif kualitatif, yaitu penelitian yang dilakukan dengan menguumpulkan data-data serta dinyatakan dalam bentuk kata-kata dan gambar, dimana kata-kata disusun dengan kalimat misalkan hasil wawancara antara peneliti dengan informan. Metode pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara, dan dokumentasi. Metode analisis data menggnakan tiga cara yaitu reduksi data, display data dan verivikasi atau penarikan kesimpulan. Kesimpulan pada artikel ini yaitu Guru di SD Negeri 23 Tolitoli memiliki kompetensi yang cukup baik dalam mendesain pembelajaran, meskipun ada beberapa komponen yang belum terlaksana sepennhnya
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisispengaruh kompetensi pedagogik, profesional, dan motivasi kerja terhadap kinerja guru secara parsial dan simultan. Menggunakan metode survei dengan pendekatan kuantitatif korelasional.Sampel yang digunakan sebanyak 68 orang guru, diambil dengan teknik sampling jenuh (sensus). Analisis data menggunakan analisis deskriptif regresi linier untuk menguji hipotesis secara parsial dan simultan. Dari hasil analisis dan pengujian diperoleh kesimpulan terdapat pengaruh yang positif dan signifikan kompetensi pedagogik, profesional, motivasi kerja terhadap kinerja guru secara parsial dan simultan, dengan persamaan regresi Å= 14,554 + 0,661 X1 + 0,477 X2 + 0,581 X3. Ini membuktikan bahwa semakin tinggi kompetensi pedagogik, profesional, dan motivasi kerja, maka kinerja guru juga tinggi dalam mencapai tujuan pendidikan.
Kemajuan suatu bangsa bergantung pada kualitas sumber daya manusianya. Kualitas sumber daya manusia dihasilkan oleh pendidikan yang berkualitas, Menghasilkan pendidikan berkualitas, guru menjadi faktor kunci keberhasilan. Guru merupakan faktor penentu keberhasilan penyelenggaraan pendidikan. Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan (LPTK) mengemban tugas menyiapkan guru profesional, pendidik generasi bangsa masa depan. Guru merupakan jabatan profesional yang memberikan layanan ahli dan menuntut persyaratan kemampuan akademik, pedagogis, sosial, maupun profesional. Hasil uji kompetensi guru pada tahun 2015 menunjukkan kompetensi pedagogis guru rendah menempatkan LPTK sebagai lembaga yang paling bertanggungjawab dengan rendahnya kompetensi yang dimiliki. Diketahui bersama, bahwa guru merupakan produk LPTK, sehingga LPTK adalah lembaga yang lebih bertanggungjawab dengan kondisi tersebut. Masalah ini perlu dijadikan bahan evaluasi bagi LPTK dalam meningkatkan kualitas calon guru. Adapun beberapa rekomendasi perbaikan mutu LPTK adalah 1) perbaikan kurikulum LPTK berbasis KKNI dan SNPT, 2) penguatan sistem pembelajaran yang efektif, 3) Pengembangan model pembelajaran berbasis student center learning, 4) penguatan program magang kependidikan, 5) penguatan pada mata kuliah dasar kependidikan, dan 6) Pengembangan mutu LPTK.
Motivasi belajar diartikan sebagai keseluruhan daya penggerak di dalam diri individu yang menimbulkan, menjamin kelangsungan, serta memberikan arah kegiatan belajar, sehingga diharapkan dapat mencapai tujuan tertentu. Terwujudnya motivasi belajar siswa dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti dukungan sosial orangtua dan persepsi siswa mengenai kompetensi pedagogik guru. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peran dukungan sosial orangtua dan persepsi siswa mengenai kompetensi pedagogik guru terhadap motivasi belajar siswa SMA di Kota Denpasar. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa dari SMA Negeri 1 Denpasar dan SMA Dwijendra berjumlah 266 orang. Alat ukur yang digunakan adalah Skala Motivasi Belajar, Skala Dukungan Sosial Orangtua, dan Skala Persepsi Siswa mengenai Kompetensi Pedagogik Guru. Teknik analisis data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah regresi berganda. Hasil uji regresi berganda menunjukkan koefisien regresi sebesar 0,540 dan koefisien determinasi sebesar 0,292, dengan signifikansi sebesar 0,000 (p
Penelitian ini membahas mengenai kompetensi pedagogik guru dalam penerapan pembelajaran daring di sekolah dasar. Dalam penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kompetensi pedagogik guru dalam penerapan pembelajaran secara daring di sekolah dasar dan mendekripsikan faktor penghambat dan pendorong pembelajaran tematik secara daring. Penelitian ini menggunakan penelitian deskripstif kualitatif. Subjek penelitian ini mencakup kepala sekolah, guru, dan siswa. Teknik pengumpulan data menggunakan wawancara, angket, dan dokumentasi. Uji keabsahan data dalam penelitian ini menggunakan triangulasi sumber dan triangulasi teknik. Teknik analisis data dilakukan dengan melakukan pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan menarik kesimpulan. Hasil penelitian ini bahwa kompetensi pedagogik guru terhadap pembelajaran tematik secara daring di sekolah dasarsudah cukup baik. Guru dapat memahami karakteristik peserta didik, mampu menguasai teori belajar dan prinsi-prinsip pembelajaran yang mendidik, melaksanakan pengembangan kurikulum, melaksanakan kegaiatan pembelajaran yang mendidik, melakukan pengembangan potensi peserta didik dan melaksanakan penilaian dan evaluasi. Faktor penghambat guru dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran tematik secara online di sekolah dasar diantaranya yaitu jaringan internet yang kurang memadai di daerah tempat tinggal masing-masing peserta didik, tidak semua peserta didik memiliki HP, sehingga menghambat guru dalam melaksanakan kegaitan pembelajran tematik secara daring, dan faktor lingkungan sosial (keluarga). Faktor pendukung guru terhadap pembelajaran tematik secara daring di Sekolah dasar yaitu tersedianya sarana dan prasarana yang memadai seperti setiap guru memiliki gawai untuk mempermudah pembelajaran, buku, modul atau LKS, sehingga memudahkan guru dalam melaksanakan kegaitan pembelajaran tematik secara draing selain menggunakan video pembelajaran. 2ff7e9595c
Comments